[MUDDAKIR]
(وَلَقَدۡ یَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرࣲ)
QS. Al-Qamar: 17
Asal kata “Muddakir” adalah Mudztakir (مذتكر), isim fa’il dari idztakara-yadztakiru (اذتكر-يذتكر). yakni bentuk Ifta’ala (افتعل) dari Dzakara (ذكر).
Lantas terjadilah perubahan-perubahan Sharf demi mempermudah pengucapan sebagaimana berikut.
1. Awalnya Mudztakir (مذتكر)
2. Ta’ di-Ibdal (diubah) menjadi Dal, menjadi Mudzdakir (مذدكر)
3. Dzal di-Ibdal menjadi Dal, menjadi Mud-dakkir (مددكر)
4. Dal pertama di-Idgham (dimasukkan) ke Dal kedua, menjadi Muddakkir (مدكر) sebagaimana di ayat tersebut
Al-‘Izzi (w. 655 H) mengatakan: “Setiap kali Fa’ fi’il pada wazan Ifta’ala merupakan Dal, Dzal, atau Zay, maka Ta’-nya di-Ibdal menjadi Dal.”
Lihat: At-Taftazani (w. 791 H), Syarh Tashrif Al-‘Izzi (h. 123). Jeddah: Darul Minhaj, 2011.