Memahami Bacaan Shalat (8): Doa Qunut

Doa qunut adalah doa yang dibaca pada raka’at kedua shalat shubuh menurut madzhab syafi’I atau ketika shalat witir di raka’at terakhir. Berikut ini adalah doanya:

اللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Ya Allah  berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi (HR Abu Daud no. 1425[1]

Makna Doa Qunut

Doa ini mengandung permohonan agar kita diberi hidayah sebagaimana orang-orang yang telah memperolehnya. Kita memohon kepada Allah ﷻ agar diselamatkan dari penyakit baik penyakit fisik maupun penyakit hati. Kita menyerahkan semua urusan kita kepada Allah ﷻ karena apa yang Alah tetapkan itulah yang terbaik bagi kita.

Kita memohon kepada Allah ﷻ agar diberikan keberkahan pada apa yang telah Ia berikan baik berupa harta, anak, ilmu dan apapun bentuknya. Keberkahan maksudnya kebaikan yang banyak dan terus menerus. Karena diantara manusia ada yang diberi harta banyak tetapi tidak diberi keberkahan sampai ia tidak bisa menikmati hartanya atau hartanya bukannya mendekatkan dirinya kepada Allah ﷻ malah makin menjauhkannya dari Allah ﷻ. Begitu pula dalam masalah ilmu, ada banyak orang yang memiliki ilmu tetapi ilmunya tidak memberikan pengaruh pada dirinya baik dalam masalah ibadah maupun hubungannya dengan manusia.

Kita memohon kepada Allah ﷻ Yang Maha Menetapkan agar dijauhkan dari keburukan karena bila Allah ﷻ telah berkehendak maka pasti terjadi. Kita meyakini orang yang telah Allah ﷻ tolong maka tak ada seorangpun yang dapat mengalahkannya sebagaimana orang yang telah Allah ﷻ hinakan maka tidak akan ada yang mampu menolongnya.

Doa qunut ini bila dibaca oleh imam maka diganti dhamir ya mutakallim dengan naa mutakallim  misalnya اهْدِنِيْ  menjadi اِهْدِنَا menjadi seperti berikut:

اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Penjelasan I’rab

[1] Dinyatakan shahih oleh Al Albani dalam Shahih Abu Daud