Memahami Bacaan Shalat (15): Kalimat Penutup (Sebuah Renungan)

1 minute, 32 seconds Read

Shalat adalah tiang agama kita sehingga kalau kita ingin agama kita kokoh maka kita harus berusaha memperbagus kualitas shalat kita. Shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab di hari kiamat. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أَعْمَالِهِ عَلَى هَذَا

Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu sudah selayaknya kita untuk terus memperhatikan kualitas shalat kita dengan berusaha memahami semua yang kita baca dalam shalat kita dari takbir hingga salam.

Seorang hamba Allah ﷻ tentunya mencari ketenangan dalam shalatnya. Nabi ﷺ berkata berkata kepada Bilal :

يَا بِلَالُ, أَقِمِ الصَّلَاةَ ! أَرِحْنَا بِهَا

“Wahai, Bilal. Kumandangkan iqamah shalat. Buatlah kami tenang dengannya”(HR Abu Daud[1])

Ketenangan dan kekhusyuan dalam shalat sulit untuk digapai bila kita tidak memahami makna bacaan shalat kita. Apalagi setelah kita membaca buku ini, kita mengetahui bahwa ternyata apa yang kita baca dalam shalat memiliki kandungan makna yang sangat agung. Di dalamnya ada istighfar, tasbih, tahmid,  tauhid,  dan makna indah lainnya yang bila kita renungkan akan memberikan pengaruh yang baik untuk jiwa kita sehingga kita benar-benar bisa menjadi hamba Allah ﷻ yang sepenuhnya menyerahkan diri kita kepada-Nya.

Semoga Allah ﷻ mudahkan kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa tunduk dan patuh kepada-Nya dan semoga Allah ﷻ masukkan kita semua ke dalam surga-Nya.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمي

Referensi

At Tafsir Al Muyassar

Al Adzkar oleh Al Imam An Nawawi

Umdatul Ahkam Min Kalaami Khairil Anam oleh Abdul Ghani Al Maqdisi

At Tadzhib Fii Adillati Matn Al Ghayah Wa At Taqrib oleh Mushthafa Dib Al Bugha

Fiqhu Alfadz As Shalah oleh Ali Bin Abdullah Al Ghanim

Hishnul Muslim oleh Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthaniy

[1] Shahihu Al Jami’ : 7892

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *