Memahami Bacaan Shalat (7): Doa-doa I’tidal (Bangun dari ruku’)

Iktidal adalah bangun dari rukuk. Dinamakan Iktidal karena artinya adalah meluruskan. Rasulullah ﷺ bersabda:

ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا

“kemudian rukuk sampai tuma’ninah dalam rukuknya, kemudian mengangkat badannya sampai berdiri lurus” (HR. Bukhari no. 793, Muslim no. 397).

Doa Iktidal 1

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ مِلْءَ السَّمٰوَاتِ وَمِلْءَ الأرْضِ وَمِلْءَ ما شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Allah  Maha Mendengar siapa yang memujinya. Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu (HR Muslim No. 771)

Makna doa Iktidal 1

Doa ini mengandung tahmid, pujian dan sanjungan kepada Allah ﷻ dengan bentuk sanjungan yang paling tinggi karena Allah ﷻ memang satu-satunya yang berhak dipuja dan dipuji serta disanjung dengan bentuk pujian setinggi ini. Allah ﷻ telah memberikan kita nikmat yang begitu banyak; baik nikmat yang tampak maupun yang tidak tampak; yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari; yang berkaitan dengan perkara dunia kita maupun perkara akhirat kita; semuanya wajib disyukuri dengan senantiasa berusaha mentaati Allah ﷻ dan menjauhi larangan-Nya.

Rasulullah bersabda tentang orang yang membaca doa ini :

إِذَا قَالَ الإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ . فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ . فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Jika imam mengucapkan sami’allahu liman hamidah, maka hendaklah kalian mengucapkan ‘robbana wa lakal hamdu’. Karena siapa saja yang ucapannya tadi berbarengan dengan ucapan malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan dihapus.” (HR. Bukhari no. 796 dan Muslim no. 409)

Penjelasan I’rab

Doa Iktidal 2

رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ

Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh dengan berkah (HR Bukhari No. 799)

Makna Doa Iktidal 2

Doa ini mengandung pujian bagi Allah ﷻ.  Disebutkan dalam hadits Rifa’ah bin Rofi’, Nabi ﷺ mengatakan bagi orang yang mengucapkan semacam itu:

رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا ، أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ

“Aku melihat ada 30-an malaikat, berlomba-lomba siapakah di antara mereka yang lebih duluan mencatat amalannya.”  (HR. Bukhari no. 799)

Penjelasan I’rab

Doa Iktidal 3

رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ مِلْءُ السَّمٰوَاتِ وَالأَرْضِ، ومِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، أَحَقُّ مَا قَالَ العَبْدُ، وكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ: اللّٰهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أعْطَيْتَ، ولَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، ولَا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ.‏

Ya Tuhan kami, hanya kepada-Mu lah segala pujian sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau inginkan darinya setelah itu. Dzat yang berhak mendapatkan pujian dan kemuliaan. Kalimat yang paling benar untuk diucapkan oleh seorang hamba. Dan kita semua adalah hamba bagi-Mu. Ya Allah.. Tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang telah Engkau berikan, dan Tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang telah Engkau cegah. Dan tidak berguna seluruh kekuatan (dari selainmu), seluruh kekuatan hanya milik-Mu” (HR Muslim No. 477)

Makna Doa Iktidal 3

Kita mengakui dengan sepenuh hati bahwa hanya Allah ﷻ yang berhak untuk disanjung dan dipuji. Kita meyakini bahwa Allah ﷻ Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tak ada kebaikan yang kita peroleh maupun keburukan yang menimpa kita, kecuali atas ijin Allah ﷻ. Kita meyakini betapun kita berusaha menggapai sesuatu, bila Allah ﷻ tidak mengijinkan, maka kita tidak akan mendapatkannya.  Sebaliknya, betapapun kita lari dari sesuatu, bila Allah ﷻ telah menetapkan, maka kita tidak bisa menghindarinya. Bila Allah ﷻ sudah berkehendak maka tak ada seorangpun yang dapat mencegahnya. Kehendak Allah ﷻ pasti terjadi.

Makna ucapan “tidak berguna kekuatan” maksudnya tidak berguna kekayaan dan kedudukan di hadapan Allah ﷻ. Hanya amal shalih yang berguna di hadapan Allah ﷻ.

Penjelasan I’rab